Neuromodulation
Neuromodulation atau modulasi syaraf merupakan aplikasi dari teknologi terbaru berdasarkan penelitian ilmiah yang aman dan efektif. Teknologi ini berupa berbagai alat yang menggunakan rangsangan cahaya, suara, dan electrical langsung pada sistem syaraf pada bagian otak tertentu.
Melalui feedback, sistem syaraf dapat dilatih untuk meningkatkan atau menurunkan aktivitas sel pada area otak tertentu agar lebih efektif untuk mendukung fungsi dalam kegiatan sehari-hari.
Berikut penjelasan mengenai modul neuromodulation yang tersedia di Brain Optimax.
Neurofeedback
(EEG Biofeedback)
Neurofeedback membaca gelombang otak dan mengarahkannya kepada kondisi yang lebih optimal.
Neurofeedback (atau EEG Biofeedback) adalah training yang bertujuan untuk meningkatkan keefisiensian cara kerja otak.
Training ini menggunakan elektroda yang dipasangkan pada kulit kepala dan/atau telinga untuk membaca aktivitas gelombang otak. Tanpa menggunakan obat atau memasukkan apapun kedalam otak, training ini aman dan cocok untuk individu segala usia.
Image 1: Data EEG yang bersifat real-time
Image 2: EEG-Guided Training
Neurofeedback telah diterapkan pada berbagai macam kondisi, karena sifatnya yang secara langsung dan spesifik diarahkan kepada area-area yang dibutuhkan oleh klien. Contoh penerapannya adalah meningkatkan fungsi kognitif dan kontrol emosi, menanggulangi gangguan tidur, perilaku, bahkan sakit kepala dan migraine.
Feedback yang digunakan di modul ini dapat disesuaikan dengan sang individu. Beberapa contoh dari feedback yang dapat digunakan adalah: musik, film, dan getaran (vibration).
HEG Biofeedback
(Hemoencephalography)
HEG merupakan pelatihan khusus untuk otak depan (prefrontal cortex) yang berguna untuk meningkatkan konsentrasi, kontrol impuls & emosi, kemampuan mengorganisasi, sequencing, dan pembuatan keputusan.
Otak depan disebut dengan panggilan executive brain, karena fungsinya sebagai pusat kontrol dari berbagai fungsi kognitif dan emosional seseorang. Kekurangan suplai darah pada area tersebut telah dikaitkan dengan karakteristik spectrum autisme, ADD/ADHD, depresi, dan skizofrenia.
HEG merupakan pelatihan efektif dalam meningkatkan aliran darah pada otak depan (prefrontal cortex) sehingga mendukung fungsi-fungsinya. HEG dapat diterapkan pada berbagai kondisi klinis, seperti migraine, depresi, ADHD, gangguan belajar, kesulitan daya ingat, trauma kepala (ringan-sedang), ayan, dan perilaku obsesif seperti pada OCD dan spektrum autisme.
Image 3: Cerebral Blood Flow Performance Chart
tDCS
(Transcranial Direct Stimulation)
tDCS digunakan pada berbagai kondisi klinis, seperti kesulitan bicara, kendala kognitif, stroke, epilepsi, dan depresi.
Transcranial direct stimulation (tDCS) merupakan training yang menyalurkan aliran listrik yang aman untuk menstimulasi area yang ditentukan berdasarkan kebutuhan klien. Tujuan dari pelatihan ini adalah mengoptimalkan aktifasi dan fungsi dari area yang terpilih. Penggunaan dari tDCS adalah berdasarkan dari penelitian yang terbaru. Stimulasi positif akan meningkatkan rangsangan saraf dimana elektroda diletakkan. Sebaliknya, stimulasi negatif akan menurunkan rangsangan saraf dimana elektroda diletakkan.
AVE
(Audio Visual Entrainment)
AVE dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses belajar, ingatan, serta untuk treatment depresi, kecemasan, chronic pain, masalah tidur, dan adiksi.
Audio Visual Entrainment (AVE) menggunakan sinar dan bunyi tone yang berulang-ulang untuk mengarahkan kerja otak kepada gelombang yang terkait dengan relaksasi, meditasi, kreatifitas, dan penurunan dari kecemasan dan stress.
AVE dapat mempercepat proses belajar, meningkatkan ingatan, dan mendukung sistem imun tubuh dengan meningkatkan pertumbuhan sel (dendritic). AVE pun dapat meningkatkan performa atlit olahraga untuk meningkatkan keefisiensian kerja otak pada kondisi penuh tekanan.
Physiological Biofeedback
Physiological biofeedback tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik.
Respon tubuh terhadap stress yang berasal dari pikiran internal, emosi, ataupun keadaan eksternal dapat menjadi hambatan dalam kegiatan sehari-hari. Physiological biofeedback melatih respon tubuh seseorang terhadap stress, seperti pernafasan, detak jantung, suhu tubuh, otot, dan kelenjar keringat untuk menghindari respon stress yang berkepanjangan.
Modul ini dapat melatih tubuh untuk kembali pada keadaan semula setelah situasi penuh tekanan. Salah satu contoh dari pelatihan ini adalah pelatihan pernafasan dan detak jantung agar bekerja bersama secara sinkron, yang telah ditemukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan secara umum.