Studi Kasus: Josh E.
Orang tua Josh membawanya dari Makassar ke Jakarta untuk melakukan pelatihan intensif 1 bulan. Perhatian utama mereka adalah kesulitan dalam berbicara, perhatian, dan perilaku/hiperaktif.
Baca cerita Josh di bawah ini.
Protokol Pelatihan
Fokus pelatihannya adalah area frontal-central untuk mengurangi hiperaktif dan meningkatkan perhatian dan pemahaman. Selain itu, lobus temporal kiri juga dilatih untuk meningkatkan keterampilan verbal/bahasanya.
Selain itu, bagian dari blok pelatihan pertamanya adalah meningkatkan kesadaran sosialnya (kontak mata dan komunikasi dua arah).
Orangtua Josh mengisi formulir ATEC sebelum, selama, dan setelah pelatihan untuk melacak perubahan atau peningkatan apa pun dalam perilaku Josh.
Bentuk ATEC terdiri dari empat kategori, seperti (I) Pidato, bahasa, dan keterampilan komunikasi; (II) Keterampilan sosial; (III) Kemampuan sensorik/kognitif; dan (IV) kesehatan, fisika, dan perilaku.
Skor ATEC: Sebelum & Sesudah
Setelah 1 blok pelatihan (30 sesi), orang tua Josh mengisi formulir ATEC lainnya. Ini membantu kami untuk membandingkan kondisinya sebelum dan sesudah pelatihan.
Grafik menunjukkan bahwa Josh mendapat skor lebih rendah dalam hasil ATEC setelah pelatihan. Ini menyiratkan peningkatan dalam kesulitan atau kekhawatirannya terkait dengan aspek-aspek di atas.
Hasil
Di akhir blok 1, ibu Josh mengatakan bahwa kontak mata dan keterampilan imitasinya telah meningkat. Dia sekarang merespon lebih baik untuk memuji, dan pemahamannya tentang instruksi dan cerita telah meningkat. Dia juga lebih baik dalam mengkomunikasikan apa yang dia inginkan dan menanggapi percakapan.
Josh kini telah kembali ke rumahnya di Makassar dan meningkatkan keterampilan belajarnya setiap hari. Orang tua Josh berencana untuk melakukan blok pelatihan lain ketika Josh libur sekolahnya sehingga dia dapat meningkatkan keterampilannya lebih lanjut.