PERTAMA: MENGAPA KESALAHAN DIAGNOSA bisa TERJADI?
Alasan umum yang paling sering ditemui untuk suatu diagnosa keliru terkait ADD/ADHD adalah karena observasi perilaku digunakan sebagai cara utama, dan sering kali satu-satunya dasar untuk mengambil pertimbangan diagnosa.
Kesalahan diagnosis ADHD pada anak dapat menyebabkan konsekuensi yang berat. Hal tersebut tentu akan memengaruhi performa mereka di sekolah dan di rumah, serta menutupi kemungkinan terungkapnya isu neuropsikologis yang lebih serius.
Salah mendiagnosa anak bahwa terdapat ADHD akan berdampak besar terhadap performa anak di sekolah maupun di rumah, bahkan bisa jadi menutupi persoalan neuropsikologis serius lainnya. ADD/ADHD merupakan gangguan neurodevelopmental (perkembangan otak), sesuai dengan pengertiannya, ini terkait dengan otak. Akan tetapi, kebanyakan profesional kesehatan malah mengabaikan pemeriksaan otak sebagai cara untuk mendiagnosa. Diagnosa ADHD tidak bisa hanya dibuat dengan dasar observasi perilaku. Profesional kesehatan seharusnya tidak boleh membuat keputusan terkait masalah neurologis hanya berdasarkan observasi perilaku yang tampak.
Kedua, pertanyaan yang pantas disampaikan yaitu – apakah diagnosa itu benar ADD/ADHD?
Ada berbagai kondisi lain yang memiliki gejala yang mirip dengan ADHD, seperti ketidakmampuan untuk terus mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas, tidak dapat duduk tenang, mood yang berubah-ubah , mudah bosan, tidak terorganisir, suka melawan, dan sebagainya. Gejala-gejala ini dapat merupakan gejala dari kondisi lainnya yang berbeda dari ADHD.
Jadi, bagaimana cara mengetahui jika anak Anda benar-benar memiliki ADHD?
Baca lebih lanjut di bawah.
SEBAB x AKIBAT
Kedua anak ini…
→ Mudah teralihkan ←
→ Sulit menuntaskan tugas ←
→ Moodnya berubah-ubah ←
→ Tidak terorganisir ←
→ Tidak dapat duduk tenang ←
→ Suka melawan←
Anak A dan anak B pada gambar di atas memiliki gejala perilaku yang identik. Akan tetapi, hasil pemeriksaan otak menunjukkan bahwa penyebab munculnya perilaku tersebut di otak mereka sama sekali berbeda. Betapa berbahayanya hanya mengandalkan observasi perilaku dan cara ini dapat menyebabkan para profesional kesehatan yang telah berpengalaman melakukan kesalahan. Perilaku yang tampak hanya merupakan “akibat” dari suatu kondisi di otak namun sulit untuk mengetahui “penyebab” dari munculnya perilaku tersebut. Pemeriksaan ADD/ADHD yang tepat harus terdiri atas pemeriksaan yang terkait dengan neurophysiological biomarkers (pemeriksaan neuropsikologis yang memberikan informasi terkait hambatan yang terjadi di otak) untuk mengetahui “penyebab” gejala perilaku ADHD. Ditambah lagi, kebanyakan anak yang menunjukkan gejala ADHD juga mengalami epilepsi di otaknya yang tidak tampak dari perilakunya. Analisa neurologis biomarkers membantu menghilangkan kemungkinan epilepsi komorbid.
Penting bagi anak Anda mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif dan intervensi terapeutik menggunakan pendekatan yang teruji ilmiah oleh tim spesialis interdisipliner yang berpengalaman agar intervensi yang dilakukan membuahkan hasil yang signifikan dan menetap.
Pengobatan ADHD mungkin meningkatkan performa – bahkan pada kasus dengan kesalahan diagnosa – karena beberapa obat ADHD menawarkan efek yang menghilangkan secara sementara energi dan meningkatkan fokus pada semua anak, tidak hanya anak dengan ADD atau ADHD. Tetapi, tidak ada obat yang dapat “menyembuhkan ” ADD/ADHD. Bahkan, pengobatan ini dapat menimbulkan lebih banyak hal merugikan daripada menguntungkan dalam jangka panjang.
Pengobatan ADHD dapat meningkatkan performa anak Anda, meskipun anak Anda tidak memiliki ADHD. Hal ini dikarenakan obat untuk ADHD dapat memberi energi dan fokus untuk sementara. Tapi, tidak ada obat yang dapat “menyembuhkan” ADD/ADHD. Yang ada, obat-obatan tersebut akan hanya menimbulkan efek samping yang tidak baik dalam jangka panjang.
Baca Kisah Bintang NBA Chris Kaman di bawah.
UNDUH PDF GRATIS TENTANG TIPS UNTUK ADHD.
pada awalnya didiagnosa dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada usia 2 ½ tahun, dan sejak usia 3 ½ tahun, ia mulai meminum obat untuk ADHD. Akan tetapi, obat-obatan tersebut sama sekali tidak membuat kondisinya lebih baik.
“Selalu ada saja kekacauan yang dibuatnya” kata Pamela Kamar, Ibu Chris. “Kau (Chris) tidak bisa melakukan hal-hal normal. Kauu tidak bisa pergi ke bioskop bersama keluarga. Itu akan berujung menjadi persoalan besar.”
“Selama masa pertumbuhan, saya harus terus meminum obat,” kata Kaman. “Sangat menganggu untuk meminum obat setiap hari. Saya merasa saya harus meminum obat untuk menjadi orang normal. Padahal yang terjadi sebaliknya.”
Tahun 2008, kesalahan diagnosa Kaman akhirnya diketahui.
Obat yang digunakan Kaman sebenarnya menimbulkan efek berlawanan pada dirinya. Bagaimana bisa?
Inilah yang terjadi:
Hasil diagnosa otak Kaman menunjukkan bahwa ia tidak memiliki pola ADD/ADHD, yang ditandai dengan kondisi “under arousal” (kesadaran/kesiagaan yang rendah). Sebaliknya, Kaman memiliki kondisi “over-arousal” (kesadaran/ kesiagaan yang tinggi), yang memiliki gejala yang sangat mirip dengan individu yang mempunyai ADD/ADHD (lihat gambar di sebelah kiri).
Jadi, otak Kaman telah bekerja sangat aktif, dan obat yang ia konsumsi malah memicu spektrum arousal-nya untuk semakin aktif (kesadaran/kesiagaan).
Setelah mendapatkan diagnosa akurat yang dipastikan melalui pemeriksaan otak, maka sebuah program pelatihan otak berbasis “neuromodulasi” dirancang khusus untuk profil otak Kaman.
Kaman duduk di depan komputer dan jika gelombang otaknya sesuai, maka ia akan mendapatkan “hadiah” melalui game komputer yang akan muncul pada layar TV. Jika tidak, maka “hadiah” tidak akan muncul.
“Permainan (basket) sangat cepat, dan saya mampu untuk memperlambatnya dalam kepala saya, sekarang sungguh sangat mudah dan tidak membuat saya stres” kata Kaman.
Otak Kaman masih bekerja cepat – namun kemajuan yang terlihat di lapangan, sebaliknya, tergolong pesat, dengan adanya perubahan yang terjadi pada semua aspek ketika ia bermain.
SOLUSI ADHD BERBASIS NEUROSCIENCE. SEKARANG TELAH HADIR DI INDONESIA
Pemeriksaan otak dan pelatihan otak yang telah sukses mengubah performa Chris Kaman serta mengalahkan ADHD – sekarang hadir di Indonesia!
Pendekatan berbasis neuroscience dengan menggunakan pemeriksaan otak anak sebagai dasar untuk merancang sebuah intervensi yang 100% khusus untuknya – pendekatan ini merupakan pilihan yang tepat bagi anak Anda untuk mampu mengatasi gejala ADHD. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai pendekatan ini dan bagaimana cara ini bisa membantu anak ADHD, Anda hanya perlu mengisi formulir di bawah.
Dengan mengisi formulir, kami juga akan mengirimkan panduan GRATIS yang berisi tips dalam menghadapi tantangan sehari-hari yang dialami individu dengan ADHD.
TEMUKAN SOLUSI ADHD YANG MEngubah HIdUP CHRIS KAMAN SEKARANG.